Georeferensi merupakan prosedur awal yang harus dilakukan pada data-data mentah, sebelum diproses lebih lanjut dengan GIS.
Setiap data GIS harus dalam status tergeoreferensi, yakni sudah berada pada posisi yang tepat di permukaan bumi, sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan.
Data mentah ketika masuk ke GIS akan diposisikan secara random sehingga perlu dikoreksi posisinya dengan prosedur georeferensi.
Salah satu contoh data yang perlu digeoreferensi adalah peta dasar untuk digitasi yang biasanya masih dalam format raster (jpg, tiff, png, dsb).
Titik kontrol digunakan sebagai acuan dalam melakukan georeferensi peta.
Berikut beberapa kriteria terkait titik kontrol georeferensi :
- Pilih titik yang terdefinisi jelas koordinat x dan y – nya.
- Paling tidak gunakan 2-3 titik. Idealnya gunakan 4 titik.
- Pastikan titik-titik yang terpilih tersebar merata pada peta, jangan menumpuk pada satu sudut/bagian peta.
PRAKTIK GEOREFERENSI
Buka ArcMap, kemudian aktifkan toolbar georeferensi melalui menu View – Toolbar – Georeferensi.
Masukkan peta yang akan digeoreferensi ke dalam ArcMap. Dalam tutorial ini, akan digunakan peta Jawa Barat dalam format jpg.
Pertama-tama, perhatikan sistem koordinat yang digunakan peta jabar. Peta ini menggunakan Sistem Koordinat Geografis.
Ubah sistem koordinat area kerja (dataframe) , mengikuti peta jabar. Caranya : buka menu View – Dataframe Properties – Tab Coordinate System – pilih Predefined – Geographic Coordinate System – World – WGS 1984 – OK.
Perbesar peta ke arah titik kontrol pertama. Fokus pada titik perpotongan garis bujur dan garis lintang. Anda bisa menggunakan tool Window – Magnifier, untuk membantu perbesaran peta.
Klik tool Add Control Points 1 pada Toolbar Georeferensi. Arahkan tepat pada perpotongan garis bujur dan lintang, klik sekali2, kemudian klik kanan3(bebas di mana saja), pilih Input X and Y4.
Masukkan nilai koordinat X dan Y. Jangan lupa gunakan notasi minus untuk koordinat di Bujur Barat (West) atau Lintang Selatan (South). Klik OK.
Sebagai alternatif, Anda dapat pula
menggunakan notasi Degree Minute Second pada data yang menggunakan
sistem koordinat geografis. Pada saat klik kanan3 di langkah sebelumnya, pilih Input DMS of Lon and Lat.
Setelah selesai titik pertama,
perbesar peta ke arah titik kedua. Prosedur untuk memasukkan titik sama
seperti sebelumnya. Lanjutkan hingga selesai 4 titik.
Berikut kira-kira lokasi 4 titik kontrol yang disarankan.
Jika sudah dapat empat titik, anda dapat mengecek nilai error melalui tool View Link Table.
Link Table juga bisa digunakan untuk memperbaiki nilai x/y yang salah input, dan untuk menghapus titik-titik kontrol yang salah penempatannya.
Rule of Thumb nilai error yang dapat diterima (Sloan, 2007), adalah di bawah 1,291 meter. Untuk Sistem Koordinat Geografis diperkirakan sekitar di bawah 0,050
Untuk menyimpan hasil georeferensi, pada toolbar georeferensi klik Georeferencing – Update Georeferencing.
Metode Penentuan Posisi Global (GPS)
GPS adalah sistem navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dikembangkan dan
dikelola oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS dapat memberikan informasi tentang
posisi, kecepatan dan waktu di mana saja di muka bumi setiap saat, dengan ketelitian penentuan
posisi dalam fraksi milimeter sampai dengan meter. Kemampuan jangkauannya mencakup seluruh
dunia dan dapat digunakan banyak orang setiap saat pada waktu yang sama (Abidin,H.Z, 1995).
Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS adalah perpotongan ke belakang dengan pengukuran
jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS.