Metoda penentuan posisi adalah cara untuk mendapatkan informasi koordinat suatu objek (contoh
koordinat titik batas, koordinat batas persil tanah dan lain-lain) di lapangan. Metoda penentuan posisi
dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu metoda penentuan posisi terestris dan metoda penentuan
posisi extra-terestris (satelit).
Pada metoda terestris penentuan posisi titik dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap
target atau objek yang terletak di permukaan bumi. Beberapa contoh metoda yang umum digunakan
adalah :
1. Metode poligon.
2. Metode pengikatan ke muka.
3. Metode pengikatan ke belakang.
4. Dan lain-lain.
Pada metode ekstra terestris penentuan posisi dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap benda
atau objek di angkasa seperti bintang, bulan, quasar dan satelit buatan manusia, beberapa contoh
penentuan posisi extra terestris adalah sebagai berikut :
1. Astronomi geodesi.
2. Transit Dopler.
3. Global Positioning System (GPS).
4. Dan lain-lain.
Sistem Koordinat
Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua-dimensi atau tiga-dimensi) yang
mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat itu sendiri dapat didefinisikan dengan
menspesfikasi tiga parameter berikut, yaitu :
Lokasi Titik Nol dari Sistem Koordinat
Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem koordinat
terestris. Titik nol dari sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem
koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).
Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat
Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan bumi umumnya dinyatakan dalam suatu sistem
koordinat geosentrik. Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang digunakan,
dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinat Kartesian (X,Y,Z) dan
sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya diilustrasikan pada gambar berikut :
Koordinat Kartesian :
(XA,YA,ZA)
Elipsoid referensi
Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordinat toposentrik, yaitu
umumnya dalam bentuk sistem koordinat Kartesian (N,E,U).
- Koordinat Kartesian
(NA, EA, UA) Zenith (U)
Titik di permukaan bumi :
- Sistem Koordinat Toposentrik
Utara (N)
Timur (E)
Parameter - parameter (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefiniskan posisi suatu titik
dalam sistem koordinat tersebut. Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D, baik dalam (L,B),
ataupun dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder, Traverse Mercator (TM) dan
Universal Traverse Mercator (UTM).