''Awalnya, Pekalongan masih masuk tiga besar bersama Kota Tarakan dan Cimahi. Namun, kemarin ada informasi dari Jakarta, bahwa Pekalongan akhirnya menjadi juara pertama dan penghargaannya diterimakan di Jakarta Rabu (5/12) malam ini. Saya yang akan menerima penghargaan itu,'' kata HM Basyir Ahmad, Rabu.
Penghargaan itu, kata dia, tentunya bukan hanya untuk wali kota, tetapi untuk seluruh masyarakat Pekalongan. Sebab, lanjutnya, dalam menangani rumah dan lingkungan kumuh itu dilakukan bersama-sama antara Pemerintah Daerah dengan melibatkan masyarakat dan peran lembaga swasta. ''Tanpa itu, kita tidak mungkin bisa berhasil dengan baik,'' katanya.
Untuk mempercepat penataan kota kumuh, maka dia manargetkan tahun 2008 Kota Pekalongan bebas rumah kumuh dan tahun 2010, bebas dari lingkungan kumuh. Karena itu, berbagai cara ditempuh untuk mewujudkan cita-cita itu. Dia menegaskan, dalam tahun 2007, untuk menangani rumah kumuh dan lingkungan kumuh telah dianggarkan lebih dari Rp 14,5 miliar dari dana program pengentasan kemiskinan perkotaan (P2KP) dan dari APBD melalui dana akselerasi.
Berbagai cara yang ditempuh antara lain dengan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya belum layak huni. Bagi warga miskin, mereka mendapatkan bantuan hibah, sedangkan yang mampu mendapatkan pinjaman lunak. Selain itu, Pemkot juga bekerja sama dengan investor menyediakan tanah milik Pemkot untuk pengadaan rumah bagi warga golongan ekonomi rendah dan dijual dengan murah. ''Dengan demikian, warga yang semula menempati satu rumah bersama orang tuanya, akhirnya mereka bisa memiliki rumah sendiri setelah mereka menikah,'' katanya.
Selain itu, dengan mendapatkan bantuan Menpera, Pemkot kini juga sedang membangun rumah susun sewa sebanyak 96 unit yang dibangun di Slamaran untuk disewakan kepada warga miskin. Dalam akhir tahun ini, pembangunannya ditargetkan selesai. Sedangkan tahun depan, juga masih ada tambahan dua blok pembangunan rusunawa masing-masing 96 unit rumah tipe 21.
Dalam menangani rumah kumuh itu, menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, (Bapermas), Candra Herawati, hingga kini, Pemkot Pekalongan sudah merehabilitasi rumah kumuh sebanyak 3.000 rumah dari 5.068 rumah kumuh yang tersebar di wilayahnya. ''Di harapkan dalam tahun 2008, semua kekurangannya bisa diselesaikan, sehingga Pemkot bisa merealisasi target bebas rumah kumuh tahun depan,'' tegasnya.
Candra mengatakan, banyak masalah dalam menangani rumah kumuh itu, mengingat kemampuan warga terbatas. Karena itu, Bapermas terus mendorong masyarakat agar ikut membantu masyarakat miskin dalam menangani rumah kumuh. Hasilnya, memang cukup besar karena mampu menyerap swadaya dari masyarakat.
( trias purwadi/cn05 )
Read More in: Kota Pekalongan Juara I Lomba Penataan Pemukiman Kumuh
Suara Merdeka, Daerah, Rabu, 05 Desember 2007