Kebanyakan toko dewasa ini berkelompok
untuk meningkatkan daya tarik pelanggan dan memberikan kenyamanan kepada
konsumen berupa tempat berbelanja lengkap di satu tempat. Kotler (1996)
menyatakan jenis utama dari kelompok toko adalah distrik bisnis
terpusat dan pusat perbelanjaan:
1) Distrik Pusat Bisnis (Central Business District)
Distrik
bisnis terpusat adalah bentuk utama dari pengelompokkan perdagangan
eceran sampai tahun 1950-an. Setiap kota besar mempunyai sebuah distrik
bisnis terpusat dengan toserba, toko khusus, bank, dan gedung bioskop.
2) Pusat Perbelanjaan (Shopping Centre)
Pusat perbelanjaan adalah kelompok bisnis eceran yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan dikelola sebagai satu unit.
a) Pusat perbelanjaan regional
Merupakan
pusat perbelanjaan paling besar dan paling dramatis, mirip dengan pusat
kota mini. Biasannya terdiri antara 40 sampai 100 toko dan menarik
pelanggan dari wilayah yang luas. Mall regional yang lebih besar
seringkali mempunyai beberapa toserba dan berbagai macam toko khusus di
beberapa lantai banyak yang menambahkan jenis pengecer baru-dokter gigi,
klub kesehatan, dan bahkan cabang perpusatakaan.
b) Pusat perbelanjaan kawasan
Terdiri
dari 15 sampai 50 toko pengecer. Biasanya meliputi cabang toserba atau
toko aneka rupa, pasar swalayan, toko khusus, kantor profesional, dan
kadang-kadang bank. Kebanyakan pusat perbelanjaan adalah pusat
perbelanjaan setempat atau strip mall yang biasanya terdiri dari sekitar
5 sampai 15 toko. Pusat ini dekat dengan konsumen dan mudah dicapai.
Biasanya terdiri dari sebuah pasar swalayan, mungkin sebuah toko diskon,
dan beberapa penjual jasa-binatu dry cleaning, binatu swalayan, toko
obat, tempat penyewaan video, tukang cukur atau salon kecantikan, toko
besi, atau toko jenis lain.
Pengecer dapat juga
diklasifikasikan menurut jenis produk yang dijual. Tipe pengecer penting
menurut Kotler (1996), antara lain; toko khusus, toserba, pasar
swalayan, toko kebutuhan sehari-hari, toko swalayan, dan bisnis
pelayanan.
1) Toko Khusus
Toko
khusus (speciality store) adalah toko eceran yang menjual lini produk
yang terbatas dengan keanekaragaman yang lengkap dan rinci di lini
tersebut. Contohnya mencakup toko yang menjual peralatan olahraga,
mebel, buku, elektronik, bunga, atau mainan.
2) Toko Serba Ada
Toko
serba ada (departement store) adalah organisasi pengecer yang menjual
aneka lini produk, biasanya pakaian, peralatan rumah tangga, dan
keperluan sehari-hari; setiap lini dioperasikan sebagai departemen
terpisah yang dikelola oleh pembeli spesialis atau merchandiser.
Pada
umumnya toserba sekarang membuka usahanya dalam mal di pinggiran kota,
dan banyak yang menambahkan "lantai obral" untuk menghadapi ancaman
diskon. Ada juga toserba yang mengubah model tokonya atau mendirikan
"butik" dan format toko lain yang bersaing dengan toko khusus. Banyak
yang mengikhtiarkan penjualan lewat pos dan telepon.
3) Pasar Swalayan
Pasar
swalayan (supermarket) adalah toko berukuran besar, berbiaya rendah,
berlaba rendah, bervolume besar, dimana pembeli melayani diri sendiri,
dan yang menjual beraneka macam makanan, peralatan mencuci, serta produk
rumah tangga.
Pasar
swalayan melakukan "pengadukan barang dagangan", dan menjual banyak
produk bukan makanan-kosmetik, peralatan rumah tangga, mainan,
obat-obatan, perkakas, video kaset, peralatan olahraga, alat-alat
berkebun dengan harapan menemukan lini produk yang dapat memperbaiki
tingkat laba.
4) Toko Barang Sehari-hari
Toko
barang sehari-hari (convenient store) adalah toko kecil yang menjual
barang sehari-hari dari jenis terbatas yang laris, terletak dekat
kawasan pemukiman yang jam bukanya panjang, tujuh hari seminggu (Kotler,
1996). Toko barang sehari-hari harus menjual dengan harga tinggi untuk
menutup biaya operasional yang tinggi dan volume penjualan rendah, tapi
toko ini memenuhi kebutuhan penting konsumen.
5) Toko Swalayan, Toko Kombinasi, dan Hypermarket
Toko
swalayan, toko kombinasi, dan hypermarket (superstore, combination
store, dan hypermarket) semuanya lebih besar dari pasar swalayan
konvensional.
a) Toko swalayan
Adalah
toko yang mempunyai ukuran hampir dua kali pasar swalayan biasa dan
menjual aneka rupa makanan yang secara rutin dibeli dan menawarkan
pelayanan seperti dry cleaning, kartu pos, tempat mencetak foto,
menguangkan cek, tempat membayar tagihan, tempat makan siang, produk
perawatan mobil, dan produk perawatan hewan. Karena keanekaragaman
produk yang dijual, harga barang di toko swalayan 5 sampai 6 persen
lebih tinggi dari harga di pasar swalayan konvensional.
b) Toko kombinasi (combination store)
Adalah
kombinasi toko makanan dan obat. Biasanya luasnya satu setengah kali
lapangan sepak bola, kira-kira dua kali ukuran toko swalayan.
c) Hypermarket
Adalah
toko yang amat luas (mungkin luasnya enam kali lapangan sepakbola),
yang menggabungkan pasar swalayan, toko diskon dan pengecer gudang;
selain dari produk makanan, toko ini juga menjual mebel, peralatan rumah
tangga, pakaian, dan banyak barang lain. Hypermarket beroperasi seperti
sebuah gudang. Produk dalam kotaknya disusun tinggi-tinggi di rak
logam; forklift bergerak hilir mudik selama jam buka untuk mengisi rak
yang kosong. Toko ini memberikan diskon kepada pelanggan yang bersedia
membawa sendiri barang dan mebel berat keluar tokonya.
Berdasarkan teori diatas dapat
disimpulkan bahwa kelompok toko adalah pengelompokan yang dilakukan
berdasarkan jumlah dan jenis toko serta ukuran dan jenis produk yang
dijual oleh suatu toko.
Daftar Pustaka:
Asteriani,
Febby (2005). “Analisis Peringkat Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Ruko
Dari Sudut Pandang Pengguna dan Pengembang Ruko Di Kota Pekanbaru”.
Tesis S-2 MPKD, UGM, Yogyakarta.