Abstrak: Analisis Pemanfaatan Ruang Yang Berwawasan Lingkungan Di Kawasan Pesisir Kota Tegal
Kawasan pesisir Kota legal inerupakan kawasan strategis yang diharapkan perkembangannya dengan pesat, untuk meningkatkan PAD bagi Kota Tegal. Perkembangan yang pesat tersebut dapat dicapai apabila kawasan ini mampu mengelola potensi sumberdaya alam yang prospektif dan mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan balk. Namun dalam perkembangannya, pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kota Tegal cenderung berubah dan bergeser dari peruntukan ruang yang menimbulkan pencemaran lingkungan, tumpang tindih pemanfaatan lahan, serta dikhawatirkan terjadi degradasi lingkungan. I Pertimbangan-pertimbangan akan terjadinya dampak negatif terhadap kawasan pesisir Kota Tegal tersebut merupakan alasan untuk dilakukan Analisis Pemanfaatan Ruang Yang Berwawasan Lingkungan di Kawasan Pesisir Kota legal.
Studi mengenai analisis pemanfaatan ruang yang berwawasan linglcungan di kawasan pesisir Kota Tegal ini dengan tujuan antara lain 1. Mengidentifikasi keterkaitan kondisi eksisting kawasan pesisir terhadap wilayah Kota legal ditinjau dad falctor internal dan faktor eksternal, 2. Menganalisis kedinamisan lingkungan kawasan pesisir Kota Tegal, 3. Mengarahkan pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan di kawasan pesisir Kota legal.
Identifikasi keterkaitan kondisi eksisting kawasan pesisir terhadap wilayah Kota Tegal menggunakan Analisis SWOT dipengaruhi faktor Internal sebagai berikut: 1. Sumberdaya pantai sepanjang 7,5 km dengan berbagai kegiatan masyarakat pesisir yang didukung ketersediaan sarana prasarana penunjang, 2. Pemanfaatan ruang yang kurang berkembang disebabkan lemahnya hukum RTRW Pantai, peran serta masyarakat yang rendah dan keterbatasan sarana prasarana. Sedangkan pengaruh faktor eksternal sebagai berikut: 1. Keberadaan UU No. 32 Tahun 2004 menciptakan peluang pengoptimalan pemanfaatan sumber daya alam, 2. Kendala pemanfaatan ruang yang disebabkan faktor alam yang sukar diprediksikan dan perilaku manusia yang kurang sadar terhadap kelestarian lingkungan.
Analisis kedinamisan lingkungan kawasan pesisir disimulasikan terhadap walctu 30 tahun mendatang dengan menggunakan Sofware Powersim menghasilkan keadaan sebagai berikut: I. Peruntukan ruang pada 10 tahun pertama mengalami pertambahan seluas 30,85 hektar yang dioptimalkan dengan mengembangkan perekonomian perikanan yang didukung dengan sarana prasarana umum 2. Peruntukan ruang pada 10 tahun kedua mengalami penurunan seluas 44,84 hektar maka pemanfaatan ruang dapat dilalcukan dengan mendistribusikan pertambahan penduduk dengan pertumbuhan permukiman secara menyebar dan merata serta tidak berdekatan dengan pertambakan, 3. Peruntukan ruang pada 10 tahun ketiga mengalami penurunan seluas 37,64 hektar maka pemanfaatan ruang yang dilakukan dengan membatasi pendirian permukiman dan peremajaan sarana prasarana umum, serta pengendalian abrasi.
Pemanfaatan ma:1g di kawasan pesisir Kota Tegal diarahkan di kawasan lindung dan kawasan budidaya. Arahan kawasan lindung sebagai berikut: 1. Sempadan pantai yang aman dan terlindungi dengan meminimIcan keberadaan bangunan yang permanen, penguatan menggunakan gain dan mangrove untuk penghijauan, 2. Membebaskan bantaran sungai besar 50-100 m di sungai Ketiwon dan sungai Gangsa, dan perlindungan 3 meter di luar tanggul sungai Gung, sungai Sibelis, dan sungai Kemiri dari pertumbuhan permukiman maupun alctivitas penduduk, 3. Perlindungan kawasan tambak di Kelurahan Muarareja dan di Kelurahan Panggung yang berfungsi sebagai lahan perikanan darat, dan secara ekologis sebagai area tangkapan dan resapan air hujan agar tidak digunakan sebagai permukiman, peternakan itik maupun industri pengolahan ilcan. Sedangkan arahan kawasan budidaya sebagai berikut: 1. Industri fillet ikan yang ramah linglcungan dengan mengoptimalkan teknologi pengolahan limbah leachate dan sisik ikan, 2. Menjaga fungsi sungai sebagai jalur alcses dan drainase dari pelabuhan, serta perlindungan bantaran sungai sebagai tambatan kapal, 3. Permukiman sehat yang math lingkungan kehidupan rnanusia meningkat dengan didukung sarana prasarana air bersih, sanitasi (jamban dan septik tank), drainase, dan persampahan, 4. Kawasan pariwisata (wisata alam di Muarareja dan Pantai Alam Indah di Mintaragen) dengan keindahan alam pantai yang mengedepankan keamanan dan mendorong pemberdayaan masyarakat (penjualan souvenir atau basil kerajinan), 5. Kelestarian fungsi dan peran pertambakan sebagai budidaya perikanan darat meningkat dengan menjaga nilai ekologis.