Potensi pembangunan yang terdapat di kawasan
pesisir secara garis besar terdiri dari tiga kelompok : (1) sumber daya
dapat pulih (renewable resources), (2) sumber daya tak dapat pulih (non-renewable resources), dan (3) jasa-jasa lingkungan (environmental services) (Dahuri, 2001).
a) Sumber Daya Dapat Pulih
Hutan Mangrove
Hutan
mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di
kawasan pesisir. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia
nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi bermacam
biota, penahan abrasi, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan
lain sebagainya, hutan mangrove juga mempunyai fungsi ekonomis seperti
penyedia kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat obatan, dan
lain-lain.
Terumbu karang
Terumbu
karang mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota
perairan, pelindung fisik, tempat bermain dan asuhan berbagai biota;
terumbu karang juga menghasilkan berbagai produk yang mempunyai nilai
ekonomi penting seperti berbagai jenis hasil perikanan, batu karang
untuk konstruksi. Dari segi estetika, terumbu karang dapat menampilkan
pemandangan yang sangat indah.
Rumput Laut
Pemanfaatan
rumput laut untuk industri terutama pada senyawa kimia yang terkandung
di dalamnya, khususnya karegenan, agar, dan algin.
Sumber Daya Perikanan Laut
b) Sumber daya yang Tidak Dapat Pulih
Sumber
daya yang tidak dapat pulih terdiri dari seluruh mineral dan geologi,
yang termasuk kedalamnya antara lain minyak gas, batu bara, emas, timah,
nikel, bijh besi, batu bara, granit, tanah liat, pasir, dan lain-lain.
Sumber daya geologi lainnya adalah bahan baku industri dan bahan
bangunan, antara lain kaolin, pasir kuarsa, pasir bangunan, kerikil dan
batu pondasi.
c) Jasa-jasa Lingkungan
Jasa-jasa
lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan
sebagai tempat rekreasi dan parawisata, media transportasi dan
komunikasi, sumber energi, sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan
keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan lindung, dan
sistem penunjang kehidupan serta fungsi fisiologis lainnya.
Sumber:
Tesis Fenti Novita, Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Bandar Lampung
Terhadap Perkembangan Kawasan Pesisir (Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Deponegoro Tahun 2003